Rabu, 14 April 2010

Kopling Otomatis - Kopling Otomatis Mobil

Pagi ini saya melihat sebuah mobil nyungsep di halaman rumah setelah menjebol pagar. Beruntung selain harga diri pemilik mobil dan naiknya tekanan darah pemilik rumah, tidak ada korban jiwa. Tentu ini bukan sebuah kesengajaan apalagi adegan sinetron. Belum pernah saya melihat adegan sinetron atau film Indonesia yang sampai betul-betul merusak mobil baru. Dari yang saya dengar, mobil otomatis tersebut tidak terkendalikan saat menuruni jalan menjelang pertigaan itu. Tampaknya akhir-akhir ini banyak mobil otomatis mengalami kecelakaan. Kecelakaan di sini bukan kecelakaan lalu-lintas biasa akibat kecerobohan, melainkan kecelakaan tunggal akibat mobil nyelonong. Konon tiga mobil yang jatuh dari gedung parkir juga golongan otomatis. Saya tidak paham mesin mobil. Yang saya pahami mobil otomatis tidak memiliki ‘engine break’. Dia bergantung semata-mata pada kepakeman rem.

Mari berbicara tentang sepeda motor, alat transportasi yang lebih terjangkau bagi saya sehingga saya bisa ikut bercerita. Secara sepihak saya membagi sepeda motor menjadi 3 golongan. Golongan pertama, sepeda motor manual. Kopling dan gigi manual. Motor touring dan racing biasanya masuk golongan ini. Yang kedua, semi otomatis. Kopling otomatis tapi gigi masih manual. Sebagian besar motor bebek masuk golongan ini. Nah yang ketiga otomatis penuh. Kopling dan gigi otomatis. Emm… sepertinya tidak memakai gigi. Motor skutik yang belakangan populer termasuk golongan ini.

Memakai kopling manual bagi saya adalah siksaan. Apalagi kalo sepanjang jalan macet. Pegal rasanya tangan menarik kopling. Saya sering bertanya, sebenarnya apa manfaat kopling manual selain untuk bergaya dan nostalgia, menepuk dada sambil berkata, “Beginilah cara mengendarai mobil yang original. Cara yang sebenarnya…”. Kalo alasan kesigapan mengatur percepatan, mesin mobil memiliki kopling otomatis yang ada saat ini tidak kalah gesit.

Kopling otomatis, menjadi fenomena baru dalam berkendara, dengan menerapkan teknologi komputerisasi, yang merupakan kendali otomatis tanpa meninggalkan sifat responsif pada sistem manual yang ada.

Saat melintas di jalan macet, alat ini mampu menggantikan fungsi kaki kiri, sehingga lebih rileks dalam menikmati perjalanan, sebab semuanya sudah otomatis.

Kopling otomatis ini dapat diterapkan pada semua jenis merek mobil yang ada. Penerapan sistem ini tidak mengubah dan mengganggu mesin maupun sistem manualnya. Alat ini tidak mengurangi penghematan bahan bakar, bahkan dapat menambah besutan dan menghemat plat kopling dan kanvas rem.

www.otogenik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar